Kamis, 24 Maret 2011

INTERAKSI, KEDUDUKAN RELUNG EKOLOGI DAN NICHE SPESIES


Organisme tidak dapat hidup sendiri di alam, tetapi selalu bersama-sama dengan spesies lain, akan tetapi pada beberapa spesies, kehadiran spesies lain tidak berpengaruh, tetapi pada beberapa kasus, spesies-spesies tersebut akan saling berinteraksi. Keberadaan interaksi ini menuju satu arah yaitu populasi suatu spesies akan berubah dengan kehadiran spesies kedua
Istilah relung (nische) pertama kali dikemukakan oleh Joseph Grinnell pada tahun 1917. Menurut Grinner, relung merupakan bagian dari habitat yang disebut dengan mikrohabitat. Dengan pandangan seperti ini, Grinnell mengatakan bahwa setiap relung hanya dihuni oleh satu spesies. Pandangan relung yang dikemukakan oleh Grinnell inilah yang disebut dengan relung habitat. Contoh, jika kita mengatakan relung habitat dari kalajengking, maka kita akan menjelaskan mikrohabitat kalajengking tersebut. Dengan demikian kitaharus menjelaskan pada suhu dan kelembaban berapa kalajengking hidup, apakah dia tahan terhadap cahaya atau tidak, apakah dia hidup di tanah dalam lubang, atau di pohon, dan sebagainya.

Setelah Grinnell, Charles Elton (1927) secara terpisah menyatakan bahwa relung merupakan fungsi atau peranan spesies di dalam komunitasnya. Maksud dari fungsi dan peranan ini adalah kedudukan suatu spesies dalam komunitas dalam kaitannya dengan peristiwa makan memakan dan pola-pola interaksi yang lain. Inilah yang disebut dengan relung trophik. Sebagai contoh kalau kita menyatakan relung trophik dari katak sawah, maka kita harus menjelaskan bahwa katak itu makan apa dan dimakan oleh siapa, apakah dia herbivore, karnivora, atau omnivore, apakah dia bersifat competitor bagi yang lain, dll.
Berbeda dengan Elton, maka Hutchinson(1958) menyatakan bahwa relung adalah kisaran berbagai variabel fisik dan kimia serta peranan biotik yang memungkinkan suatu spesies dapat survival dan berkembang di dalam suatu komunitas. Inilah yang disebut dengan relung multidimensi (hipervolume). Sependapat dengan pengertian relung ini, maka Kendeigh (1980) menyatakan bahwa relung ekologik merupakan gabungan khusus antara factor fisiko kimiawi (microhabitat) dengan kaitan biotik (peranan) yang diperlukan oleh suatu spesies untuk aktifitas hidup dan eksistensi yang terus menerus di dalam komunitas. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa relung multidimensi merupakan gabungan dari relung habitat dan relung trophik. Sebagai contoh, kalau menyatakan relung multidimensi dari tikus sawah, berarti kita menjelaskan tentang mikrohabitatnya dan sekaligus menjelaskan tentang apa makanannya dan siapa predatornya, dll.
relung ekologi (ecological niche) adalah jumlah total semua penggunaan sumberdaya biotik dan abiotik oleh organisme di lingkungannya. Salah satu cara unuk menangkap konsep itu adalah melalui analogi yang dibuat oleh ahli ekologi Eugene Odum :
Jika habitat suatu organisme adalah alamatnya, relung adalah pekerjaannya. Dengan kata lain, relung suatu organisme adalah peranan ekologisnya bagaimana ia “cocok dengan” suatu ekosistem. Relung suatu populasi kadal pohon tropis, misalnya terdiri dari banyak variabel, antara lain kisaran suhu yang dapat ia tolerir, ukuran pohon dimana ia bertengger, waktu siang hari ketika ia aktif, serta ukuran dan jenis serangga yang ia makan.
Istilah relung fundamental (fundamental niche) mengacu pada kumpulan sumberdaya yang secara teoristis mampu digunakan oleh suatu populasi dibawah keadaan ideal. Pada kenyataannya, masing-masing populasi terlibat dalam jaring-jaring interaksi dengan populasi spesies lain, dan pembatas biologis, seperti kompetisi, predasi, atau ketidakhadiran beberapa sumberdaya yang dapat digunakan, bisa memaksa populasi tersebut untuk hanya menggunakan sebagian relung fundamentalnya. Sumberdaya yang sesungguhnya digunakan oleh suatu populasi secara kolektif disebut relung realisasi (realized niche)–nya.
Sekarang kita dapat menyatakan kembali prinsip eksklusi kompetitif untuk menyatakan bahwa dua spesies tidak dapat hidup bersama-sama dalam suatu komunitas jika relungnya identik. Akan tetapi, spesies yang secara ekologis serupa, dapat hidup bersama-sama dalam suatu komunitas, jika terdapat satu atau lebih perbedaan yang berarti dalam relung mereka.
Bila dua spesies bergantung pada sumber tertentu dalam lingkungannya, maka mereka saling bersaing untuk mendapatkan sumber tersebut. Yang paling sering terjadi, sumber yang diperebutkan tersebut adalah makanan, tetapi dapat pula hal-hal seperti tempat berlindung, tempat bersarang, sumber air, dan tempat yang disinari matahari (untuk tumbuhan). Semua persyaratan ekologis suatu spesies merupakan relung ekologis spesies tersebut.
Relung ekologis suatu organisme harus tersedia di dalam habitatnya. Akan tetapi, konsep relung menyangkut pertimbangan yang tidak hanya sekedar tempat tinggal organisme. Kedudukan yang ditempati oleh suatu spesies di dalam jaring-jaring makanan merupakan faktor utama dalam menentukan relung ekologisnya. Tetapi faktor lain juga ikut terlibat. Sebagai contoh kisaran suhu, kelembaban, salinitas dan sebagainya, yang dapat diterima oleh setiap dua spesies dalam suatu habitat untuk ikut menentukan relung ekologisnya. Dengan mengetahui alamat (habitat) seseorang, maka kita tahu ke mana kita cari orang tersebut, tetapi jika kita mengetahui pekerjaan, hobi, dan cara-cara bagaimana orang itu bergaul dengan orang lain dalam masyarakat, kita akan mengetahui lebih banyak lagi mengenai orang tersebut. Demikian pula, relung ekologis seekor hewan meliputi semua aspek dari kedudukan yang ditempati oleh hewan tersebut di dalam ekosistem tempat ia hidup.
Niche adalah jumlah persyaratan habitat yang memungkinkan suatu spesies untuk bertahan dan menghasilkan keturunan
Definisi singkat dari niche adalah bagaimana sebuah organisme membuat kehidupan. Niche ekologi menjelaskan bagaimana organisme atau populasi menanggapi distribusi sumber daya dan pesaing (misalnya, dengan menumbuhkan ketika sumber daya yang melimpah, dan ketika predator, parasit dan patogen langka) dan bagaimana hal itu pada gilirannya mengubah faktor-faktor yang sama (misalnya, membatasi akses ke sumber daya dengan organisme lain, bertindak sebagai sumber makanan bagi predator dan konsumen mangsa). Spesies yang berbeda tidak dapat menempati niche yang sama (atau guild). niche adalah segmen yang sangat spesifik ecospace ditempati oleh spesies tunggal.
Terdapat tiga pendekatan utama bagi pembentukan populasi baru tumbuhan maupun hewan, yaitu:
  1. Reintroduksi yaitu upaya melepaskan organisme hasil penangkaran atauun tangkapan ke daerah sebaran asal yang pernah mengalami kepunahan spesies tersebut. Tujuannya adalah untuk menciptakan populasi bari di lingkungan asalnya dan memperbaiki ekosistem yang rusak.
  2. Penambahan (Augmentasi) yaitu upaya melepas individu beri ke suatu populasi untuk menambah atau meningkatkan ukuran populasi tersebut maupun kumpulan gennya. Individu yang dilepaskan tersebut dapat berupa hasil dari penangkapan maupun penangkaran.
  3. Introduksi yaitu mencakup pemindahan satwa dan tumbuhan ke daerah diluar sebaran alaminya. Pendekatan ini perlu dilakukan bila lokasi mengalami kerusakan sehingga spesies tersebut tidak mampu bertahan atau mengalami degradasi sehingga menyulitkan keberlangsungan hidup spesies tersebut.

-      QUESTION-
      BERIKAN PEMBAHASAN MENGAPA INTERAKSI SPESIES, KEDUDUKAN RELUNG EKOLOGI DAN NICHE MASING MASING SPESIES PENTING BAGI KEBERHASILAN 3 PROGRAM PEMBENTUKAN POPULASI BARU (REINTRODUKSI, AUGMENTASI DAN INTRODUKSI)

-    ANSWERS-
Jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan antara interaksi, kedudukan relung ekologi dan niche sangat berperan penting dalam keberhasilan 3 program pembentukan populasi baru. Interaksi sendiri merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan organisme. Organisme tidak dapat hidup sendiri sendiri melainkan bersama-sama dengan yang lainnya dan melakukan interaksi. Interaksi disini sangat berpengaruh pada program Reintroduksi yang bertujuan untuk menciptakan populasi baru di lingkungan asalnya. Dengan adanya interaksi maka populasi suatu spesies akan berubah dengan kehadiran spesies kedua. Tidak hanya reintroduksi, interaksi pun berperan dalam program introduksi karena dalam program introduksi  merpakan program pemindahan satwa dan tumbuhan ke daerah luar sebaran alaminya. Dengan adanya interaksi yang baik antar spesies maka program ini akan berjalan baik karena spesies dapat beradaptasi dengan baik dan tidak menyebabkan kepunahan kerana dapat bertahan di populasi yang baru.
Sedangkan kedudukan relung ekologis sangat berperan dalam program penambahan (augmentasi) karena relung ekologis sendiri berperan sangat penting dalam kehidupan suatu organisme. Kedudukan Relung ekologi mempertimbangkan banyak hal yang tidak hanya tempat tinggal organisme. Kedudukan relung ekologi dalam jaring-jaring makan merupakan faktor yang penting dalam penambahan dan meningkatkan ukuran dari organisme tersebut. Tetapi faktor lain juga ikut terlibat. Sebagai contoh kisaran suhu, kelembaban, salinitas dan sebagainya, yang dapat diterima oleh setiap dua spesies dalam suatu habitat untuk ikut menentukan relung ekologisnya. Sehingga dengan melepaskan individu yang baru ke dalam suatu populasi dan menempatkan organisme dalam relung ekologi yang sesuai maka program penambahan (augmentasi) akan berjalan lancar.
Sedangkan niche merupakan kemampuan suatu spesies untuk bertahan dan menghasilkan keturunan. Definisi niche sendiri adalah bagaimana organisme atau populasi menanggapi distribusi sumber daya dan pesaing di dalam habitatnya. Pengaruh niche sendiri dalam program introduksi adalah bagaimana kemampuan organisme menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Pendekatan dengan metode introduksi dilakukan apabila tempat asal spesies mengalami kerusakan yang menyebabkan penurunan populasi tidak bisa dihambat. Jikan niche masing-masing spesies berjalan dengan baik dan dapat bertahan pada daerah baru maka penurunan populasi bisa dihindari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...